Senin, 22 Desember 2014

PENDAMPING LOKAL PAHLAWANNYA PROGRAM By Ibrahim PL Kec. Pulau Panggung



PENDAMPING LOKAL  PAHLAWANNYA PROGRAM





Pada Petunjuk Teknis Operasional  PNPM Mandiri Perdesaan jelas disebutkan bahwa Pendamping lokal adalah tenaga pendamping dari masyarakat yang membantu fasilitator Kecamatan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melaksanakan tahapan dan kegiatan PNPM  Mandiri Perdesaan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Di Petunjuk Teknis Operasioal pula dijelaskan bahwa Honor dari Pendamping lokal maksimal hanya 500 ribu dan Transpot maksimal 250 ribu, itu artinya pendapatan kami pendamping lokal hanya 750 ribu per bulannya, dan itu pun hanya dianggarkan 10 bulan dengan alasan sudah ketetntuan dari Program. Terus  bagaimana nasib kami selama 2 bulan? siapa yang menggaji kami? Apakah kami kerja bakti?

Pertanyaan ini terus mengusik ketenangan ketika bulan penghujung seperti ini, tapi ya sudah lah mungkin ini sudah jalan cerita kami seorang pendamping lokal, saya terus memotivasi diri sendiri agar tetap bertahan, hal itu pun saya coba tularkan pada teman – teman pendamping lokal yang lain dengan memberikan apresiasi, karena meskipun tidak digaji 2 bulan terakhir, namun kami pendamping lokal tetap menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang pendamping lapangan.


Lantas, apa hubungan pendamping lokal dengan Pahlawan Program? Yang jelas sanagat berhubungan, bayangkan saja dalam kondisi tidak digaji pun pendamping lokal masih dengan semagat memberikan pendampingan ke masyarakat perdesaan dan memfasilitasi kegiatan, bahkan sampai ke pelosok – pelosok, kami rela tinggalkan anak istri, kami rela korbankan waktu istirahat, kerja dari pagi bahkan hingga malam, hanya utuk masyarakat, hanya untuk menjalankan misi memberantas kemiskinan. Tapi apa yang kami dapatkan saat ini ? hak kami tidak terbayarkan selama 2 bulan , honor kami  yang jauh dibawah UMR Provinsi yang hanya 750 ribu tersebut hanya dianggarkan dalam 10 bulan karena alasan aturan PTO, bagaimana nantinya pertanggung jawaban kami sebagai seorang suami dirumah,sebagai istri, sebagai anak ? Pendamping lokal bukan robot yang bisa seenaknya ditekan tombol power on, tapi kami juga manusia, kami diharapkan menyelesaiakn progres dengan cepat, tapi mana kesejahteraan Pemerintah kepada kami ?  katanya program pemberdayaan tapi nyatanya tidak bisa memberdayakan Pelakunya kondisi ini sangat bertolak belakang dengan roh PNPM yakni meningkatkan kesejahteraan. Ach mungkin ini hanya sedikit rasa kekesalan saya atas kondisi yang penuh delematis ini, maju kena mundur juga kena.Namun Pendaming lokal pantas mendapat gelar Pahlawannya Program.

Panas atau hujan, pagi atau malam sudah tidak dihiraukan lagi oleh kami pendamping lokal, karena kami ingin menyelesaikan pekerjaan secepatnya dengan baik, bukan karena masalah dikejar RKTL, bukan karena merasa ditekan oleh FK/FT, tapi kami tulus memberikan yang terbaik kepada masyarakat, khususnya masyarakat perdesaan. Ketulusan itulah, membuat kami disenangi masyarakat khususnya TPK dan KPMD karena kami selalu siap untuk membantu memfasilitasi musyawarah yang ada di Desa, membantu memerikasa laporan penggunanaan dana, berita acara dan lain sebagai nya . Saya yakin masih banyak keberhasilan tentang pendamping lokal, masih banyak cerita pilu pendamping lokal ditengah berabagai masalah yang tidak ada titik terangnya, ditengah kondisi ekonomi yang yang semakin terpuruk ini   .

Satu pesan untuk kawan – kawan pendamping lokal teruslah semangat, kita adalah ujung tomboknya PNPM MPd, tetaplah berjuang untuk menjalankan misi awal memberantas kemiskinan, tetaplah lah semangat dalam menjalankan tugasmu walau badai selalu menerpa, tetaplah tersenyum disaat kau berduka, karena senyum mu selalu dirindukan.

(Ibrahim PL PNPM Kec Pulau Panggung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar