Senin, 22 Desember 2014

Tentang upaya penanganan dan penyelesaian masalah kegiatan PNPM- By. Nurul Halim Ketua UPK Kec. Pugung

ANDAIKAN MUNGKIN WAKTU DAPAT DIPUTAR MAKA
PTO AKAN MENJADI DASARKU DALAM SETIAP MELAKUKAN PEKERJAAN



Tanggal 15 Maret tidak akan pernah saya lupakan, kenapa ? karena pada hari itu awal dimana saya harus dan selalau berpikir bukan untuk diri sendiri tetapi untuk kesejahteraan orang banyak, Benarkah itu ? bisa iya bisa juga tidak, yang pasti ketika itu kata yang terucap dari bibir mungil nan elok ini adalah kata yang jarang sekali saya ucapkan dan tidak disadari dengan linangan air mata kata itu terlepas juga, Innalillahi wainnalillahiroji’un. Entah mengapa, yang pasti tugas berat sudah terbayang didepan mata bukan hanya untuk dipandang tetapi harus dilaksanakan dan dipikirkan cara serta solusi yang harus diambil, yaitu salah satunya mengeluarkan kecamatanku dari setatus kecamatan bermasalah.
Tidaklah mudah memulai sesuatu perubahan yang dilakukan akan berjalan dengan mulus, ternyata teori dengan praktek tidaklah sama seluruhnya. Banyak hal yang diluar dugaan, karena ternyata bukan perubahan saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai tetapi pertama yang harus saya lakukan adalah mengidentifikasi permasalahan dan kondisi yang ada di UPK serta kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi atau yang harus terjadipun sudah tergambar sehingga ada alternatif tindakan yang akan diambil.
Seiring perjalanan ternyata sangatlah menguras tenaga dan pikiranku, satu permasalahan belum juga ada tanda tanda akan terselesaikan muncul masalah yang lain, belum lagi yang harus saya lakukan adalah meminits, mengoptimalkan rekan atau mitra kerja yang ada di UPK, karena saya tidak akan bias menyelesaikan semua permasalahan yang timbul itu sendiri. Dan yang sangat menguras tenaga adalah mengecek kembali pembukuan dan dokumen dari tahun awal sebagai dasar untuk mengambil tindakan penyelesaian masalah masalah yang ada.
Diawali dengan berkoordinasi dengan Camat, PJOk, BKAD, PL, TPK dan tentunya Fasilitator Kecamatan serta Kabupaten dan pelaku PNPM lainya untuk mengambil kesepahaman satu langkah dan satu tujuan, maka saya mulai mengambil keputusan dan tindakan dalam penyelamatan kecamatan dari satatus kecamatan bermasalah.
Perdebatan karena perbedaan pendapat dan saling mempertahankan argument agar tidak ada kesalahan dalam mengambil keputusan adalah hal yang setiap hari sudah menjadi semacam makanan, dan yang teramat sulit dalam mengambil keputusan adalah ketika semua pendapat merupakan solusi yang sama sama baik, maka pada akhirnya ketualah yaitu saya yang harus mengambil kebijakan itu karena apapun yang akan ditimbulkan sudah tentu katua yang akan menanggung baik secara hukum maupun secara kemasyarakatan.
Hari berganti minggu dan minggupun berganti bulan, masalah SKB akhirnya terselesaikan, itu semua bukan karena saya tetapi karena niat dan tekat yang kuat dari semua pelaku PNPM di kecamatanku. Kekompakan kebersamaan serta penempatan tupoksinya masing masing mempermudah dan meringankan pekerjaan serta dapat terkonsentrasikan pada apa yang terjadi dan yang dikerjakan.
Makanpun kembali terasa asinya, tidur juga terdengar mimpinya dan yang lebih terasa adalah dengkuran istripun terdengar merdu sekali ditelinga ini. Senyuman istri saat saya berangkat kerjapun Nampak semangatnya walau jelas terlihat ada harapan dan doa yang terselip “ Ya Allah semoga suamiku diberikan kekuatan dan kesehatan serta dimudahkan jalan untuk menyelesaikan pekerjaan, jangan enkau biarkan suamiku dan rakan rekannya terpeleset atau menyimpang pada perbuatan yang engkau laknat, sehingga suamiku dapat merawat rumput yang tumbuh di sawah serta memandangku tiada henti untuk mengatakan begitu cantiknya hamba-Mu ini ya Allah. “
Keceriaan suasana kantor yang berlangsung beberapa haripun berubah seratus delapan puluh derajat, tertulis dengan tinta merah di salah satu harian surat kabar local bahwa mantan ketua UPK ditahan pihak kejaksaan terkait penyimpangan dana SPP. Yahh.. sudah tergambar yang akan terjadi, dan yang harus disiapkan. Hampir setengah tahun bersama tim pemeriksa, baik dari kejaksaan maupun BPKP melakukan cek data semua kelompok yang ada. Tidak mengenal siang dan malam, setiap saat ada telpon dari kedua instansi itu ya harus siap dan berangkat untuk mengkonfermasi atau menyiapkan apa data yang diminta.
Mungkin jika diawal saya menjabat ketua, orentasinya adalah gaji maka yang terjadi sebuah kemasabodohan atau keterlantaran akan masalah yang ada. Untungnya niat itu adalah membantu apa yang bisa saya bantukan dan berikan untuk negeri ini dan mencari ilmu, sehingga tatkala semangat dan rasa jenuh karena tekanan dan juga keinginan beberapa orang yang sulit saya penuhi mulai menghantui jiwa dan raga ini maka saya kembalikan pada tujuan awal saya bergabung dengan PNPM.
Usaha dan upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan program juga pelaku yang terlibat, tetapi semua kembali pada yang kuasa. Walau beberapa pihak menginginkan semua jangan sampai terjadi dalam proses hukum, tetapi mau bagaimana lagi, memang yang salah harus menerima hukuman dan bukan sebuah kebijakan akan kesalahanya. Waktu itu yang terpenting dan selalu menjadi bahan obrolan adalah penyelamatan uang program, sehingga banyak benturan benturan dan kepentingan yang pada akhirnya ketua lagi yang harus menanggung dan menentukan kebijakan dan keputusan. Semua hanya mampu memberikan saran dan perintah tetapi perakteknya saya yang melaksanakan, tidak ada yang bertanya bagaimana perasaan dan situasi psikologi saya wajtu itu yang ada hanya bagaiman keadaan korban sudah mengembalikan apa belum ? Berapa bulan dihukumnya ? dan lain lain.
Begitu besar pengorbanan yang harus saya terima dalam penyelesain masalah masalah yang terjadi, mulai dari tidak dapat memberikan perhatian penuh ketika anaku sakit yang akhirnya meninggal sampai hilangnya pekerjaan sampinganku dan tidak terselesaikan kuliahku yang di IAIN, tetapi walau sampai saat ini masalah itu datang silih berganti saya tetap saja pada tujuan awal saya bergabung di PNPM ini, memberikan yang terbaik untuk Bangsa dan Negara terutama negeri Pugung yang tercinta, orang mau bilang apa ya silahkan saja, karena mereka hanya dapat melihat tidak dapat merasakan apa yang terjadi pada jiwa dan raga ini.
Jika saya boleh berharap dan mampu saya lakukan tentu sudah saya putar waktu ini pada masa dimana PNPM mulai ada di Tanggamus , saya akan memulai pekerjaan dengan dasar yang jelas dan tidak akan mau disimpangkan atau ditekan siapapun, karena dasar saya untuk bekerja akan saya lakukan dengan optimal bukan hanya untuk memenuhi tuntutan laporan saja apalagi hanya untuk mendapatkan gaji yang belum dibayar, tetapi akan saya terapkan sesuai PTO yang berlaku, SOP yang ada dan penempatan Tupoksi yang jelas. Semua perintah baik dari manapun datangnya , dan pihak manapun, semua kejadian yang terjadi akan saya dokumentasikan, Karena apapun perkataan atau perintah tidak aka ada gunanya jika tidak ada bukti tertulisnya, dengan kata lain semuanya harus tertulis. Jika tidak tertulis ya maafkan saya jika tidak saya laksanakan.
Dan terimakasih untuk semua tim faskab, fk/ft, PJok dan patner kerja saya serta teman teman yang telah banyak membantu serta memberikan motivasi sehingga semua masalah dapat diatasi serta saya sampai saat ini masih tetap pada niat awal saya untuk dapat membantu masyarakat, dan tidak sampai dirawat di rumah sakit jiwa. Bye bye and goog luck ! Pertahankan Komitmen dan Semangat untuk maju serta Yakinlah bahwa Allah Swt akan membantu umatnya yang selalu berusaha untuk hidup lebih baik dan memikirkan orang banyak bukan memikirkan diri sendiri. Karena sebaik baiknya umat adalah yang berguna bagi dirinya, agamanya dan orang lain.    ( by; Nurul Halim, UPK Pugung )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar