“ TERIMA KASIH MUSDUS ”
Indonesia di era kepimimpinan Bapak
Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
- PPK namanya waktu itu dan program ini sampai juga di Kecamatan Pulau
Panggung, kecamatan tempat aku tinggal. Di program ini setiap desa/pekon, diwajibkan
untuk dapat mengirimkan kader-kader di desanya berjumlah dua orang (laki-laki
dan perempuan). Untuk menjadi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/KPMD.
Alhamdulillah aku dipilih atau
dipercaya menjadi KPMD wakil laki-laki dari desaku Tanjung Rejo. Setelah
beberapa hari mengikuti pelatihan di kecamatan, aku selaku KPMD harus
melaksanakan apa yang telah aku dapatkan dalam pelatihan di kecamatan.
Pengalaman seumur hidup yang tak akan terlupakan saat pertama kali melakukan
penggalian gagasan, Musyawarah Dusun (Musdus). Jujur selama ini aku paling
takut, tak percaya diri di depan umum. Salah satu contoh nyata, yaitu setiap
ada pengajian malam Jumat yang dilaksanakan secara bergilir di desaku. Apabila
tiba di giliran rumahku, untuk sambutan tuan rumah, aku selalu mencari wakil
untuk sambutannya, hal itu aku lakukan karena aku yang tak percaya diri apabila
tampil di khalayak umum.
Musyawarah Dusun (Musdus) pertama
yang aku lakukan adalah Musdus di dusun III, di desaku terdiri dari tiga dusun.
Musdus aku lakukan malam hari. Cukup banyak warga yang hadir baik laki-laki
maupun perempuan. Tiba saatnya aku selaku kader untuk menyampaikan maksud dan tujuan
musyawarah malam itu. Cuaca cukup dingin, namun keringat bercucuran dari tubuh
ini. Dengan suara agak gemetaran aku harus menyampaikan program-program dari
PNPM-PPK.
Di dusun III inilah masyarakat cukup
antusias menyambut program ini dikarenakan dusun ini jauh dari jalur utama
desa. Selanjutnya musdus di dusun I dan dusun II sudah sedikit lebih percaya
diri dan aku bisa agak lancar menyampaikan program.
Alhamdulillah Musdus dari
dusun-dusun dapat aku laksanakan. Tiba saatnya untuk melaksanakan Musyawarah
Desa Khusus Perempuan dan Musyawarah Desa Prioritas Usulan. Disini kembali
timbul perasaan gemetar menghadapi orang banyak. Kali ini peserta musyawarah
cukup banyak dibandingkan waktu Musdus. Berbekal perjalan waktu Musdus, aku
juga dapat melaksanakan Musyawarah Desa dengan baik. Di dalam Musyawarah Desa
inilah aku dapat menyimpulkan betapa pentingnya musyawarah untuk mengambil
keputusan bersama atau mufakat.
Di musyawarah desa yang berjalan
cukup alot. Akhirnya, tercapailah hasil dengan keputusan bahwa usulan dari
dusun III, yaitu perkerasan jalan. Usulan tersebut yang akan dibawa ke forum
MAD-Perangkingan.
Di sini juga aku selaku KPMD dan TIM
Penulis Usulan (TPU), mulai disibukkan untuk membuat pengajuan atau proposal.
Singkat cerita di MAD-Perangkingan desaku mendapat peringkat ke-5 dan
Alhamdulillah terdanai. Tahun berikutnya PNPM-PPK berubah menjadi PNPM-Mandiri
Perdesaan / PNPM-MPd. Tahap awal program PNPM-MPd kembali dilaksanakan dan
dalam Musyawarah Desa Sosialisasi aku kembali dipilh oleh masyarakat untuk
kembali menjadi KPMD sampai sekarang ini.
Dan akhir tulisan ini, aku
menyimpulkan bahwa berawal dari Musyawarah Dusun sekarang ini aku hidup lebih
percaya diri dan tidak takut lagi untuk berbicara di depan umum dan berkat di
KPMD lah banyak sekali kegiatan-kegiatan di program yang aku ikuti.
Terima kasih
Musdus……………..
Tanjung
Rejo, 13 Desember 2014
Karya
KPMD
( S
U K A M T O )
085384281064
Tidak ada komentar:
Posting Komentar